MTs Pembangunan mengadakan rapat pleno dan persiapan tahun pelajaran 2020-2021 bertempat di Aula Andalusia, Selasa (23/6). Rapat tersebut dihadiri bapak-ibu guru serta pimpinan MTs Pembangunan. Kepala MTs Pembangunan Momon Mujiburrahman, MA mengatakan, bahwa kenaikan kelas tahun pelajaran ini sudah menjadi hal yang mutlak dan pembagian rapor tsanawiyah dilakukan secara online,” ujarnya.
Beliau menambahkan, untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke depan, ada beberapa masukan dan evaluasi dari orang tua, agar diupayakan peserta didik lebih termotivasi dan lebih disiplin.. “Yang pertama, anak-anak diminta memakai seragam, yang kedua, profil wajah mereka yang tampil di layar laptop atau hp itu selalu online,” ucapnya.
Wakil Kurikulum MTs Pembangunan Mardi, MA. menyampaikan tentang kriteria kenaikan kelas yaitu menyelesaikan seluruh program pembelajaran, menyelesaikan program hafalan HC, memiliki akhlak yang baik, dan mata pelajaran quran hadits, akidah, dan fikih minimal KKM,” tegasnya.
Rapat kali ini tidak hanya membahas kenaikan kelas dan pembahasan bintang pelajar, tetapi juga diadakan kegiatan perpisahan dengan guru senior MTs yang telah memasuki masa purnabakti, yaitu H.M. Fuad Kasa, H. Syukri A. Ghani, Miran dan Afni Nurul Ikhsan yang memilih untuk melanjutkan di luar MP.
H. Syukri menyampaikan, a man is not perfect, I am here, Ia melanjutkan bahwa dirinya banyak dididik di sini, terutama untuk menghargai sesama, sampai dirinya pensiun. “Saya mohon maaf sedalam-dalamnya kepada Direktur, Wakil Direktur, Pak Momon, Pak Mardi, Pak Aqsol, bapak ibu guru. Kalau memang ada yang merasa tersakiti, saya mohon dimaafkan,” ucapnya.
H. Muhammad Fuad Kasa mengungkapkan rasa syukurnya ditakdirkan menjadi guru. Dia meyakini profesi guru berpeluang masuk surga. Guru adalah orang yang paling kaya dan dermawan, harta yang didermakan adalah harta yang paling mahal. “Semoga amal, harta, sumbangsih kita, untuk anak-anak menjadi bekal, bermanfaat sepanjang masa,” ucapnya.
Miran mengungkapkan permohonan maafnya kepada guru MTs. atas segala ucapan dan tingkah laku yang tidak berkenan. Miran menjelaskan bahwa sebelum masuk kerja di sini, pekerjaannya adalah tukang becak. Dia menekankan bahwa yang diterima di sini bukan orang sembarangan “Dan saya berpesan kepada teman-teman, laksanakan, lakukan, kerjakan, mengabdi di sini dengan ikhlas, karena rezeki ada yang mengatur,” tuturnya.
Perpisahan ditutup dengan pernyataan Bu Afni Nurul Ikhsan. “Saya di sini ingin mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf. Di madrasah tsanawiyah ini, saya mendapat banyak pengalaman, saya banyak belajar dari Bapak Ibu guru, bagaimana belajar. Walaupun saya hanya sebentar di sini, tapi sangat berarti.” [fcp]