MTs Pembangunan mengadakan kegiatan penyuluhan narkoba bekerjasama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional), dengan tema “Be Wise, Be Great, Be Smart without Drugs”, Rabu (24/2). Penyuluhan diikuti peserta didik kelas 9 sebanyak 220 orang, melalui zoom meeting dan live streaming Youtube MTs Pembangunan.
Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Eva Fitri Yuanita, S.Pd. menyampaikan, materi penyuluhan disampaikan dengan pendekatan persuasif, interaktif, kolaboratif, dan video, agar peserta didik memahami materi tersebut. Ia banyak memakai analogi, yang mudah dipahami peserta didik. Ia memberikan games interaktif, agar tidak bosan. Pemenang games, Syahra Sakina (9E) dan Lufkiza (9B) mendapat apresiasi dari narasumber berupa electronic money.
Eva menjelaskan, narkoba itu merusak brain dan body. Ia juga memaparkan gejala kecanduan, di antaranya selalu mencari dan memikirkan narkoba, sulit konsentrasi, dan tidak ada motivasi, perubahan pola tidur atau nafsu makan, ada bekas suntikan pada tubuh, dan suka mencuri uang dan barang berharga.
Selain itu, Eva memperkenalkan istilah 7 ong, yaitu bohong, nyolong, nodong, songong, bengong, rempong, dan ompong, yang kedapatan memiliki barang/narkoba. Ia menambahkan bahwa kita harus stay positive dengan cara beribadah, bersyukur, melakukan hobi, konsisten berkarya, dan saling support.
Wakil bidang kesiswaan Aqsol Aziz mengungkapkan, penyuluhan narkoba kita laksanakan di kelas 9, mengingat sebentar lagi mereka akan memasuki jenjang SMA, sehingga perlu dibekali dengan penyuluhan narkoba, agar tidak mencoba dan/atau terpengaruh dengan narkoba. “Bisa memilah-memilih serta menjauhi penyalahgunaan narkoba. Dengan bekal ini, mudah-mudahan mereka terus semangat belajar, menjadi anak-anak yang berguna bagi agama, bangsa, dan negaranya,” ucapnya.
Koordinator BK kelas 9 Hj. Hani Inayati mengucapkan, Alhamdulillah, merasa sangat bersyukur dan senang bisa menjadi bagian dari penyelenggara kegiatan ini. “Karena kegiatan penyuluhan seperti ini, sangat penting untuk peserta didik. Tujuan kegiatan ini, sebagai bekal pengetahuan bagi seorang remaja mengenai jenis-jenis narkoba serta bahayanya.” ujarnya.
Hani menjelaskan, salah satu layanan bimbingan konseling yaitu layanan informasi. “Layanan ini merupakan bentuk layanan bimbingan, yang dilakukan konselor atau guru BK kepada peserta didik, untuk menjalani kehidupan, perkembangan diri secara individu. Layanan informasi penting sekali untuk keperluan kehidupan sehari-hari saat ini, maupun untuk perencanaan kehidupan,” ucapnya.
Jihan Athifa Aulia (9F) mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat seperti mendapat ilmu baru, dan pengalaman baru. “Semoga makin banyak orang atau teman-teman sadar, kalau narkoba sangat berbahaya, sangat dekat dengan kita, dan berhati-hati dalam pergaulan,” ujarnya. [fcp]