MTs Pembangunan menyelenggarakan wisuda tahfizh bagi peserta didik kelas 9 di Gedung Aula Mukti Ali lantai 4 dan disiarkan live Youtube, Kita MTs TV. Sebanyak 22 peserta didik mengikuti kegiatan ini, Minggu (26/6).
Kegiatan diawali dengan wisudawan-wisudawati memasuki ruangan. Selanjutnya, para wisudawan membacakan Kalamun Qadim bersama-sama dan pembacaan ayat suci Alquran beserta saritilawah. Wisuda tahfizh angkatan kedua dihadiri Direktur MP, Kepala Laboratorium MP, Kepala Perpustakaan, kepala MA, orang tua wisudawan, Komite MP dan Pengawas MTs Pembangunan Dra. H. Azza Zumrud, M.Pd.
Kepala MTs Pembangunan, Momon Mujiburrahman mengatakan, Alhamdulillah, kali ini wisuda angkatan kedua dilaksanakan secara online. Kita bersyukur kepada Allah SWT karena dekat dengan para pecinta Alquran, siapa pun yang bersama dengan ahli Alquran pasti mulia, dan akan beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Momon menambahkan, para wisudawan kali ini berjumlah 20 orang, 11 laki-laki dan 11 perempuan.
Ia menjelaskan, angkatan kedua ini, ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah, para wisudawan mencapai target di atas 10 juz. “Program kita 4 juz di kelas 7, 4 Juz di kelas 8 dan 2 juz di kelas 9. Kita berbahagia ada yang sudah hafal 22 juz (1 orang), bahkan di luar ekspektasi kami, tahun sekarang ada dua orang hafal 30 juz yaitu Queena Fairuz Zahira (9H) dan Raisa Madania (9H),” tuturnya.
Momon mengucapkan terima kasih atas keberhasilan ini. Itu pasti ada campur tangan Allah yang mengantarkan mereka. Ia menegaskan, pada tahun 2018, belum ada kelas bilingual tahfizh. Terima kasih kepada kawan-kawan, Ustaz Zaki, Ustad Syamsul, Ustazah Krisdayanti beserta tim tahfidz yang begitu tinggi semangat jihadnya sebagai guru. “Simaan, murojaah, dan talaqqi itu perlu waktu, seandainya kelas kita boarding, itu mungkin hal yang wajar. Tetapi ketika kelas kita bukan boarding, belajar seperti biasa hanya ada tambahan waktu di luar jam pelajaran. Kreativitas bapak ibu guru tim tahfidz baik kondisi kemarin saat pandemi maupun sekarang. Mereka mengawal tahajud malam, safari dhuha, dan malam bina intensif,” ungkapnya.
Momon bangga dan berbahagia sekali, semoga para pembimbing atau pengajar tahfizh menjadi amal shaleh. “membangun generasi Qurani, dengan Alquran (akan) melahirkan pemimpin yang baik, dan jangan memahami Alquran hanya terjemahan saja tetapi tafsir juga,” ucap Prof. Dr. HD. Hidayat, MA dalam sambutannya. [fcp]